Selasa, 16 Februari 2021

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI BIAK 25 TAHUN LALU SEBAGAI MOMENTUM TINGKATKAN KEIMANAN

 

Pada hari ini, 17 Pebruari 2021 tepat 25 lalu di Papua yang waktu itu Propinsi Irian Jaya tepat pukul 14.59 WIT, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7 Skala Richter dengan pusat gempa pada koordinat 1.1 LS — 137.15 BT atau 110 km di sebelah Timur P. Biak, pada kedalaman 33 km  yang disertai dengan gelombang pasang (tsunami) telah menyebabkan 107 orang meninggal, 53 orang luka berat, 225 orang luka ringan dan 31 orang hilang, serta sebagian besar jumlah korban terdapat di Kabupaten Biak. Gempa juga telah menyebabkan ribuan rumah roboh dan hancur serta rusaknya sarana dan prasarana, seperti jaringan listrik, air, telepon, dan sarana jalan.

Ditinjau dari Focal Merchanism, gempa 17 Februari 1996 terjadi di zona subduksi, yaitu adanya pergerakan Lempeng Pasifik ( Carolina) kearah selatan yang kemudian menunjam di bawah Lempeng Irian Jaya. Tsunami yang terjadi sesaat setelah gempa bumi, ditandai dengan surutnya permukaan air laut, kemudian gelombang pasang muncul dan melanda seluruh pantai P. Biak, pantai P. Yapen dan sebagian besar daerah pantai Manokwari dan Jayapura. Ketinggian gelombang pasang tercatat setinggi 3 — 7 meter di Kabupaten Biak dan Kabupaten Jayapura, 2 — 4 meter di Kabupaten Yapen Waropen dan 2 — 4 meter di Kabupaten Manokwari.

Peringatan 25 Tahun gempa dan Tsunami Biak tentunya masih mmenjadi trauma yang dirasakan dan belum bisa sepenuhnya hilang  dari ingatan warga, sehingga peringatan 25 tahun gempa dan tsunami Biak tentunya  jangan berhenti di seremoni namun Momentum tersebut harus menimbulkan kesadaran untuk lebih arif  menyesuaikan diri  dengan kemungkinan bencana yang kapan saja bisa terjadi dan menjaga keseimbangan alam sehingga bencana bisa diminimalisasi.   Pemerintah perlu mengubah pendekatan ke pembangunan yang prolingkungan hidup sehingga masyarakat tidak bisa seenaknya meluapkan egoisme manusiawinya. Di kawasan ring satu bencana, pemerintah perlu menerapkan mitigasi bencana sehingga potensi jatuh banyak korban jiwa bisa diminimalisasi. Implementasikan Itu harus diwujudkan secara komprehensif dengan edukasi kepada masyarakat dan penegakan hukum.

 

 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar